SEMUA SAMA

Kita hidup, diawali dengan kelahiran yang begitu suci juga dengan kehendak Tuhan. Memang semuanya dilainkan. Ada yang berkulit hitam, berkulit putih, ada yang terlahir dari keluarga yang bermateri, juga ada yang terlahir dari kalangan yang biasa-biasa saja.

Tapi sebenarnya kita semua adalah sama, bila ditinjau lagi dari apa tujuan kita terlahir di dunia ini, maka jawaban yang tepat adalah bagaimana kita mencapai kesuksesan kita pada akir masa yang hanya berlangsung 1 kali ini saja. Lebih detailnya, bagaimana kita memproses perjalanan hidup kita, supaya pada saat tutup usia dapat diakhiri dengan senyuman..

Tentu dalam proses tersebut kita harus berbekal ilmu dan juga berpedoman iman. Kita akan mendapat kemudahan jika kita dekat dengan sang pencipta. Melalui keimanan yang kuat dan juga diiringi usaha yang keras maka kita akan menemui kemudahan di dalamnya. Tetapi kita juga tidak boleh terlalu percaya diri untuk mendapatkan kemudahan. Karna disetiap langkah akan ada dirantangan, jika kita lolos pada rintangan tahap pertama, maka akan ada rintangan yang lebih menantang lagi di tahap berikutnya. Tuhan seenantiasa menguji kemampuan kita untuk merebut hatinya. Ia akan menyukai orang-orang yang selalu mengingat-Nya dikala kesusahan, yang juga menjadikan-Nya sebagai sandaran hati didalam suka dan duka. Ia mencari orang-orang yang gigih dalam usahanya. Oleh karna itu tidak boleh ada kata menyerah ketika berusaha.

Perbedaan fisik maupun status sosial bukanlah halangan, justru kekurangan pada diri kita itulah yang seharusnya menjadi acuhan kita untuk merombaknya ke arah yang positif. Kita tidak perlu menyimpan rasa malu karena kekurangan yang kita miliki, apa yang ada ya itulah yang patut kita syukuri. Bukankah semuanya adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga?

Modal uang memang cukup berperan untuk menunjang hidup, tapi bukan berarti semua keberhasilan bersumber dari uang. Nenek moyang kita, bahkan manusia purba saja tanpa bermodalkan uangpun mereka sanggup membangun hidup mereka masing-masing. Apalagi kita yang sudah canggih dan modern ini!?

Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin selama kita terus berusaha dan pantang menyerah. Ingatlah bahwa masih banyak orang-orang di luar sana yang masih sangat membutuhkan kita karna keterbatasan fisik ataupun keterbatasan psikis mereka. Dibalik semua itu mereka banyak menyimpan impian yang masih belum bisa tercapai.

Bersyukurlah kita yang masih diberi keadaan fisik normal. Seburuk-buruknya kita, pasti masih ada kebaikan di dalamnya walaupun hanya sedikit., Dan sebaik-baiknya kita, jadilah seseorang yang bermanfaat setidaknya dengan membuat orang lain tersenyum. Karna senyuman itu akan mengembalikan kobaran semangat didalam diri kita^^

Wajibkah "BERJILBAB"..............??? ^_^

Ketika kita melihat seorang wanita berkerudung, pasti kita beranggapan kalau dia adalah pemeluk agama islam.., tapi wanita yang gak berkerudung pun belum tentu ia nonmuslim. “Lantas apa sih yang membedakan mereka?” Kalau seandainya kalimat ini terlontar bagi kamu para perempuan muslim.., kira-kira jawaban apa sih yang pas untuk kamu jawab?

Padahal sama-sama muslim, tapi kok lain??

Pada dasarnya di dalam Islam, sudah jelas-jelas dijelaskan bahwa kaum hawa diwajibkan untuk mengenakan kerudung.

Berikut firman ALLAH “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Ahzab, 33:59)

Imam At-Thabari berkata bahwa makna, dari firman ALLAH SWT tersebut yaitu Janganlah kalian menyerupai wanita-wanita lain dalam cara berpakaiannya (yatasyabbahna bil ima’i fi libasihinna) yaitu dengan membiarkan rambut dan wajah terbuka, melainkan tutup semua itu dengan jilbab

Jilbab berbeda dengan kerudung (khumur), karena jilbab adalah baju kurung yang panjang/jubah yang digunakan agar menutupi seluruh yang di bawahnya. Ia merupakan kain yang diselubungkan di atas kerudung, atau sejenis kain selubung/semacam mantel (milhafah).

Islam menganjurkan wanita menutupi auratnya dengan tujuan untuk tidak membuka pintu dosa bagi yang haram melihatnya. Ya walaupun terkadang beberapa opini menjelaskan bahwa berkerudung itu hanya sebagai penutup aib dirinya, sehingga muncul pula anggapan yang menyebutkan ketidaklayakan seseorang berkerudung apabila apa yang ada di dalam dirinya/kepribadinnya masih tidak baik maka terpengaruhlah para wanita untuk memikirkan ulang niatnya untuk berkerudung.

Berkata tidak siap untuk berkerudung bukanlah sebuah alasan, berkerudung itu merupakan keharusan. Seperti halnya melakukan ibadah lainnya, bukan siap atau tidak siap yang dipertimbangkan tapi bagaimana kita melakoninya. Apa yang menjadi alas an kita untuk berkata tidak siap? kalau kesiapan itu terus ditunggu, akan sampai kapan kita menunggunya?? dan Kalau yang menjadi beban karna masih tertanam kejelekan dalam diri, itupun bukan halangan bagi kita untuk mau berkerudung. Setiap orang pasti mempunyai kejelekan, bahkan para ahli tertinggi agamapun pasti terdapat kejelekan di dalam dirinya.

Selama wanita menjaaga diri dg taat kpd Allah dan RasulNya janji Allah pasti turun tuk melindunginya sesuai dengan kadar Imannya dan sosial enginner ( Ulama & Umara ) punya kepedulian thd harkat wanita atau tidak. masyarakat pun banyak yg setuju kalo “ wanita berjilbab itu lebih nampak kesalehannya, (adapun hatinya itu urusannya sendiri ) kalao ada kasus jilbab tapi “ pacaran “ atao mencuri dll itu kasuistik & problematika sosial bukan salah jilbab.

Jadi, apapun yang meragukanmu untuk melaksanakan firman Allah, janganlah jadikan hal tersebut sebagai halangan untuk mewujudkannya. Lakukan yang menjadi kewajibanmu sebagai seorang muslim, dan luruskan apa yang membuatmu menyimpang dari jalan-Nya.

                                       Friendship is the key for happyness

Kemanakah melangkah ketika tersesat ???......

      Matahari terasa semakin panas, jarum jam menunjuk ke angka 12.00, (huuft… ini membuatku gerah, aku ingin mengguyur air di sekujur tubuhku). Aku bergegas mandi, dengan iringan lagu yang ku nyanyikan membuat pikiranku menjadi lebih segar dan sejuk.

      Tak lama.. aku mendengar ada suara aneh.. aku penasaran dan segera berpakaian untuk mencarinya keluar. Aku berjalan mengikuti sumber suara itu. Sumbernya dari kamar (apakah itu ibu?) aku mempercepat langkahku, dan ternyata itu memang ibuku, ia mengemas beberapa pakaiannya ke dalam tas besar..

Saya :”Kenapa Bu’?”

Ibu :”Cepat berkemas, kita akan ke Rumah Sakit”

Saya :”Ke Rumah Sakit? Siapa yang sakit Bu’? Kok Ibu’ sampai menangis begitu?

Ibu :”Ayah kecelakaan……” (sahutnya dengan suara gemetar)

Saya :” …………... “

      Aku hanya tercengang mendengar pernyataan ibuku…., perlahan aku barjalan dan berdiri di depan cermin, aku memandangi diriku didalamnya dengan seksama. Aku merasa ada yang mengganjal pada diriku… Deghh..!! (aku tidak menangis! mengapa aku tidak menangis?! Apa ini artinya aku tidak sayang pada ayahku sendiri?!!) benakku terasa penat, kepalaku penuh dengan pertanyaan-pertanyaan mengapa aku tidak mengkhawatirkan ayahku?..

      Aku berusaha untuk meredam semua itu. Aku berusaha untuk tenang.. dan aku mulai sadar, bahwa ayahku adalah orang yang kuat (pasti ayah tidak apa-apa, paling-paling hanya luka kecil, makanya aku tidak mencemaskannya.)

      Langit mulai sore, dan akhirnya aku telah tiba di Rumah Sakit. “Mana Ayah?” sahutku, “Ada di dalam dik” jawab seorang lelaki sebaya ayahku. Ia menggiringku ke dalam ruang UGD, dan dibukanya pintu kaca itu untukku. Aku memasuki ruangan itu, ku pandangi seisi ruangan itu dan mataku langsung tertuju pada seorang pasien dengan kaki terbalut perban yang masih berbercak darah.. aku berlari kearahnya hingga aku benar-benar dapat melihat jelas wajahnya… dan memang sulit kupungkiri bahwa ternyata ia memang adalah ayahku..

      Ia menatapku dengan raut lelah karna menahan sakitnya..dengan perasaan tersiksa karna terikat oleh kabel-kabel pendeteksi detak jantung juga selang oksigen yang membantunya bernafas.. matanya berlinang air mata karena melihatku menangis.., aku tak sanggup melihatnya tersiksa.,aku berlari keluar dan meluapkan semua perasaanku dengan air mata yang tiada henti di pelukan ibuku..

      Dokter bilang ayah mengalami patah tulang parah di kaki kanannya, dan harus sesegera mungkin menjalani operasi. Malam itu juga ayahku mulai di operasi, sanak saudara terdekat pun mulai berdatangan untuk menjenguk dan berjaga malam di Rumah Sakit. Satu, dua, tiga, lima jam akhirnya berlalu dan opersi pun selesai dan berjalan lancar.

      Tiga Minggu lebih ayahku menjalani opname dan ayahku diperbolehkan pulang dengan syarat harus melakukan cek-up setiap 1 bulan sekali. Rasanya semua nampak berbeda, ayah yang biasanya sering keluar , kini harus always stay at home, yang biasanya hoby tennis setiap minggu, sekarang malah Cuma bisa jadi penonton dari tv., bahkan untuk mengingat dulu seperti apa cara ayah berjalan saja aku sudah susah untuk membayangkannya.

      Sudah beberapa bulan berjalan, kini ayahku mulai beraktivitas normal, yahh.., walaupun berjalannya masih harus dibantu dengan 2 tongkat..

Ayah :”ayah berangkat kerja dulu ya. Assalamualaikum.”

Ibu :”waalaikumsalam, P. Slamet saya titip bapak ya.” Kata ibuku pada salah seorang karyawan ayah yang menggonceng ayahku di motornya.

P. Slamet :”siap bu’, saya akan hati-hati.”

Saya :”arik juga mau berangkat sekolah bu’, assalualaikum” ucapku dengan mencium tangannya.

      Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing……………………….!!!! Suara bel sekolahku berbunyi. “waktunya pulaaaaaaaang…!” sahutku gembira. Beerrlggh.. (aduh…perutku keroncongan., aku ingin cepat-cepat pulang). Aku berlari sekencang mungkin agar cepat tiba dirumah

Saya :”hosh… hosh… hosh… assalamualaikum!!”

Ibu :”waalikumsalam. Kok sampai ngos-ngosan begitu?? Kenapa diik?”

Saya :”hehe.. arik lapar bu’.”

Ibu :”ooh.., ya sudah makan sana, itu ibu barusan selesai masak”

      Brumm….brumm…!! (seperti suara motor ayah, tumben pulang lebih awal) Ibuku menengok keluar untuk memastikan.

Ibu :”Ya ALLAH…………..!!

Saya :”ada apa bu’?”

Ibu :”samean iki maas.., gorong waras tenan kok wes nyetir motor dewe!! Gak usah keburu-buru opo’o seh? Seng sabar samean iku!” sahut ibuku dengan nada kesal.

P. Slamet :”iya bu’, sebenarnya tadi saya ndak mau di gonceng bapak, saya takut. Tapi bapak maksa jadi saya nurut saja”

Ayah :”ya masa’ ayah terus-tersan begini.., siapa yang mau selalu bergantung pada orang lain, orang juga kan gak akan selamanya mau direpotkan..”

Ibu :”iya, ibu’ ngerti tapi kan ayah belum pulih betul..”

Ayah :”iya ayah tau, tapi kalau tidak ada kemauan untuk berubah, ya kapan ayah bisa sembuh?, tadi pagi di kantor ayah baca Koran, ada seorang bapak yang kaki kanannya diamputasi, tapi dia bisa mengendarai motor bahkan ia menggonceng istri dan ketiga anaknya.. masa’ ayah yang berkaki lengkap tidak bisa seperti itu, harusnya kan ayah bisa lebih dari itu.”

      Aku begitu terkejut mendengarnya, tak ku sangka ternyata setelah keterpurukannya, ayah memiliki semangat juang yang begitu besar untuk bangkit dari keterbatasannya.

      Aku mulai mengerti akan 2 hal. Pertama , aku sadar bahwa datangnya suatu masalah ataupun yang biasa kita sebut dengan musibah bukanlah sesuatu yang bisa kita simpulkan bahwa Tuhan sedang membenci kita dan adalah salah jika kita beranggapan bahwa dunia ini mulai tidak adil terhadap diri kita.

      Tetapi sesungguhnya apa yang menimpa diri kita itu adalah karena Tuhan ingin menguji kita bagaimana cara kita menghadapi masalah tersebut sehingga akan naiklah derajat kita damata-Nya bagi orang-orang yang dapat menghadapinya dengan cara yang benar.

      Kedua, aku juga mulai sadar bahwa suatu keberhasilan bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan. Tetapi sesuatu yang terasa sulit dan teramat berat sekalipun juga akan mudah untuk kita lewati apabila, kita dapat mengatasinya bukan hanya dengan keinginan yang besar tetapi juga melakoninya dengan kemauan untuk benar-benar mau berubah tentunya dengan doa dan faktor pendukung lainnya.

      Dan satu hal yang patut tuk ku teladani.., bahwa kita tidak bisa lari dari masalah, tadak boleh lemah ketika halangan menggoyahkan kita, harus tetap berdiri tegap di jalur yang lurus walaupun kita tersandung batu beberapa kali, tapi kita harus terus bangkit agar kita sampai ke garis finish.

      Karena Tuhan tidak asal menghidupkan kita, kita hidup karena kita yang menyanggupi, maka yakinilah, kau pasti mampu tuk menjalani semua… ^^

Seuntai kata.............

            “Seperti Apakah Saya?”

Wah.., kalau ada pertanyaan seperti itu jadi susah jawabnya.
Hmm…, saya mulai dari negatifnya dulu aja ya..

             Menurut saya saya itu bukan orang yang rajin, tapi kalau dibilang anak malas juga enggak terlalu kok! Kalau udah terlanjur suka sama apa yang dilakuin, saya bisa rajin banget juga sebaliknya. Saya itu, orangnya kadang ontime kadang nggak, tergantung kondisi, mood atau nggaknya dan juga suka atau nggaknya. Saya bukan orang yang pemberani, dalam artian tidak brani untuk berperan dalam suatu organisasi, tapi kalau sudah terlanjur terpilih saya juga nggak bisa lari dari tanggung jawab.
Dari pernyataan-pernyataan di atas mungkin juga bisa dibilang saya itu kadang-kadang nggak disiplin. Kira-kira itu hal-hal negative pada saya, jangan terlalu jujur-jujur ya….hehehe…..

               Kalau hal positifnya menurut saya sih saya itu nggak suka pilih-pilih teman dalam bergaul, nggak gampang marah maksudnya missal ada sesuatu yang buat saya jengkel, saya bisa bersikap sabar,,meski ada dikit sakit hati. Bisa jadi teman curhat maksudnya lebih bisa mendengarkan walaupun nggak kaya solusi….
Ya kira-kira gitu deh sedikit gambaran tentang saya…selebihnya mari kita berkauuandh…..^^


             "Pandangan tentang SMPN 6 Jember" :

             Kesan pertama sih, seneng waktu pertama kali masuk SMP 6. Soalnya sebagai sekolah SSN tentunya punya anggapan sekolah yang memiliki derajat tinggi donk di kalangan pelajar seperti saya. Setelah beberapa tahun menjadi siswa, saya merasa benar-benar menjadi seorang pelajar SMP dimana kegiatan-kegiatan di sekolah memang jauh berbeda dengan kegiatan di sekolah dasar.

                  Dengan kegitan yang lebih meluas lagi di bidang organisasi baik itu kegiatan OSIS, maupun kegitan seperti ekskul yang bisa lebih meningkatkan potensi yang dimiliki oleh siswa/siswinya. Juga dengan adanya gelar SSN dimana secara otomatis sekolah tersebut telah memiliki fasilitas yang lebih seperti dengan adanya kelas Bilingual, ruang computer, multimedia, serta fasilitas-fasilitas lainnya yang juga bisa turut membantu pengembangan siswa dalam hal pendidikan. Apalagi ketika SMP 6 meraih kedudukan ke-4 dua tahun lalu, juga gelar-gelar juara yang pernah diraih siswa/siswi SMP 6 baik di bidang olahraga maupun di bidang lainnya yang membuat saya lebih bangga lagi menjadi siswi di SMP 6 jember. Alangkah baiknya jika prestasi yang telah terukir sebelumnya dapat menjadi cambuk bagi penerusnya,,bukan hanya siswa tapi juga guru dan segenap warga SMP N 6 Jember kita tercinta…
                   
                   Berharap suatu saat nanti kita bisa bangga terhadap almamater kita yang menduduki peringkat pertama se-Jember atau bahkan se-Jatim atauselebihnya…amiennnnnn


                    “GAUL”
    
                    Gaul itu kreatif, peka, mempunyai cara pandang yang baik dan positif dalam segala hal, memiliki pemikiran/pengetahuan yang luas, pandai bersosialisasi, dan selalu memiliki solusi yang tepat dalam memecahkan suatu masalah.

                    Gaul = Populer ???...

                   Tergantung, gaul bisa dibilang popular kalau dia punya hal-hal unik yang kreatif dalam arti dia memiliki suatu cirri khas yang menonjol yang positif, dan dari cirri khasnya tersebut ia bisa mengembangkannya menjadi ssesuatu yang bisa bermanfaat untuk orang lain maka populerlah ia dikalangan masyarakat.

                 Tapi, Gaul itu juga bisa dibilang ≠ (tadak sama dengan) popular jika kepopulerannya meledak dikarenakan ia melakukan suatu hal yang negatif/mungkin juga karena ia memiliki karakter unik yang aneh, misalnya ada seorang yang berambut seperti rambut punk, tapi ia menggunakan baju koko, bercelana olah raga pendek dan bersepatu boat. Mungkin ia unik karena memiliki sesuatu hal yang baru, tapi keunikannya aneh, karena keanehannya tersebut ia diperbincangkan masyarakat, sehingga ia populer.

                  Eitss…!! Maksudnya populer disini adalah terkenalnya ia karena banyak diperbincangkan, dimana tanggapan dari perbincangan tersebut dianggap apik atau bagus dan positif, sehingga ia disebut gaul. Tetapi, kalau ia populer dengan tanggapan yang negative maka pengertian populer disini ≠ gauL


 ......................^^..................

Mengenai Saya

Pengikut

yaHOO MesseNger

c-box_na nyund...^^

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Galoga
Diberdayakan oleh Blogger.